Rabu, 20 Januari 2010

keocoran gas bojonegoro


Bupati Menilai Kebocoran Gas Hal Wajar
Senin, 8 Desember 2008 | 10:33 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita Terkini, Tapal Kuda | ShareThis

BOJONEGORO | SURYA Online - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, menilai terjadinya kebocoran gas (gas kick) di sumur minyak Sukowati di Desa Campurejo Kecamatan Kota Bojonegoro yang mengakibatkan sejumlah warga keracunan, adalah hal yang wajar dalam kegiatan eksplorasi migas.

“Yang penting sekarang kesiapsiagaan menghadapi musibah tersebut perlu ditingkatkan agar tidak berubah menjadi bencana,” katanya seusai salat Idul Adha, Senin (8/12).

Menurutnya, menghadapi musibah yang terjadi tersebut, tidak harus kemudian kegiatan eksplorasi minyak dihentikan. Dalam kegiatan eksplorasi migas, gas kick akan selalu terjadi dan adanya gejala tersebut justru menunjukkan adanya potensi kandungan minyak.

Dia memberikan contoh, ketika ada orang melahirkan dengan disertai pendarahan, tidak harus menghentikan proses kelahiran bayinya.

“Yang penting sekarang kesiapsiagaan yang harus ditingkatkan, agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi, sehingga dibutuhkan manajeman yang baik,” katanya.

Sementara itu, rombongan perangkat Desa Campurejo, yang diketuai Kadesnya, Budi Utomo, didamping Sekdes, Susilo dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Dedy Bachtir, Minggu malam mendatangi sumur minyak Sukowati 9 di desa setempat untuk menemui pimpinan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java.

Tetapi rombongan perangkat desa tersebut gagal bertemu dengan pimpinan JOB PP-EJV, karena semuanya sedang tidak ada ditempat atau libur. Agenda rombongan menurut Dedy akan menanyakan masalah yang sesungguhnya terjadi adanya korban warga setempat yang mengalami gejala keracunan gas H2S (Hidrogen Sulfida), seperti pusing, mual, muntah-muntah, hingga pingsan.

Warga yang mengalami gejala keracunan gas tidak berlangsung sekali, tetapi sudah tiga kali, sehingga sekarang ini warga merasa khawatir kejadian serupa terulang lagi.

“Yang kami pertanyakan, mengapa pihak JOB PP-EJV kepada media massa selalu mengelak dan membantah bahwa penyebab warga yang keracunan gas bukan dari pengeboran sumur minyak Sukowati,” katanya.

Karena itu, katanya, perangkat desa setempat tetap mendesak meminta ada pertemuan dengan penanggungjawab di pengeboran sumur minyak Sukowati 9.

“Kalau memang mereka tidak mau, kami mengagendakan dengar pendapat di DPRD,” Dedy menegaskan.

Dalam uji coba sumur Sukowati 9 di Desa Campurejo, yang dimulai 2 Desember lalu, warga di sekitar radius 500 m dari lokasi menghirup udara menyengat dan puluhan warga juga siswa SDN dan Madrasah dan TK mengalami gejala keracunan gas, tiga diantaranya terpaksa harus menjalani rawat inap di RS.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.surya.co.id/wp-content/uploads/2008/12/blok-cepu.jpg&imgrefurl=http://www.surya.co.id/2008/12/08/bupati-menilai-kebocoran-gas-hal-wajar.html&usg=__Wi3FVJQ_S8ZfY9qGLPxy8ms7S4g=&h=225&w=300&sz=9&hl=id&start=40&um=1&tbnid=yg13-NrRnsX44M:&tbnh=87&tbnw=116&prev=/images%3Fq%3Deksplorasi%2Bmigas%26ndsp%3D21%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DN%26start%3D21%26um%3D1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar